Suatu hal yang memprihatinkan di zaman ini ketika wala’
wal bara’ sudah tidak diindahkan lagi, mungkin ini dikarenakan
ketidaktahuan/kejahilan kaum muslimin. Banyak kita saksikan di mall2,
perkantoran2, sekolah-sekolah, dan surat-surat kabar yang notabene muslim
mengucapkan selamat natal kepada kaum Nashara. Mengapa tidak boleh? Bukankah
ucapan selamat natal itu hanya sebagai bentuk toleransi semata? Bukankah kita
tetap shalat dan tidak mengikuti agama mereka? Bukankah… bukankah… Stop! Baca
fatwa ulama berikut ini berkaitan tentang ucapan selamat natal kepada kaum
Nashara.
Berilah fatwa
untuk kami semoga Allah membalas kebaikan kepada kalian.
Lajnah
Daimah menjawab: “Tidak boleh
seorang muslim mengucapkan selamat kepada kaum nashara dalam pada hari-hari
raya mereka. Sebab demikian itu termasuk bentuk tolong-menolong di atas dosa
dan sungguh kami telah dilarang melakukannya. Allah Ta’ala berfirman:
وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ
“Janganlah
kalian tolong menolong diatas dosa dan permusuhan”. (QS. Al Maidah :1)
Demikian pula hal
itu menyebabkan dia sering bertemu dengan mereka, melakukan sesuatu yang mereka
cintai, dan mengesankan ridha dengan apa yang mereka perbuat dengan
syi’ar-syi’ar mereka dan ini tidak diperbolehkan.
Yang wajib adalah
menampakkan permusuhan kepada mereka dan menjelaskan kebenciannya,sebab mereka
telah memusuhi Allah Azza waJalla,menyekutukan-Nya, dan menisbatkan kepada-Nya
istri dan anak.Allah Ta’ala berfirman:
لَا تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ
الْآخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَوْ كَانُوا آبَاءَهُمْ
أَوْ أَبْنَاءَهُمْ أَوْ إِخْوَانَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ أُولَئِكَ كَتَبَ فِي
قُلُوبِهِمُ الْإِيمَانَ وَأَيَّدَهُمْ بِرُوحٍ مِنْهُ
“Kamu tidak
mendapati satu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhir saling cinta
mencintai dengan orang-orang yang memusuhi Allah dan Rasul-Nya, meskipun mereka
adalah bapak-bapak mereka, atau anak-anak mereka, atau saudara-saudara mereka,
atau karib kerabat mereka. Mereka itulah yang Allah mencatat pada mereka
keimanan dan menguatkannya dengan ruh dari-Nya.” (QS.Al-Mujadilah:22)
قَدْ كَانَتْ لَكُمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فِي إِبْرَاهِيمَ
وَالَّذِينَ مَعَهُ إِذْ قَالُوا لِقَوْمِهِمْ إِنَّا بُرَآءُ مِنْكُمْ وَمِمَّا
تَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ كَفَرْنَا بِكُمْ وَبَدَا بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُ
الْعَدَاوَةُ وَالْبَغْضَاءُ أَبَدًا حَتَّى تُؤْمِنُوا بِاللَّهِ وَحْدَهُ …
“Sungguh bagi
kalian suri tauladan yang baik pada Ibrahim dan orang-orang yang
bersamanya,tatkala mereka berkata kepada kaumnya: sesungguhnya kami berlepas
diri dari kalian dan dari apa yang kalian sembah dari selain Allah,kami
mengingkari kalian dan telah nampak antara kami dan kalian kebencian dan
permusuhan selama-lama-Nya hingga kalian beriman kepada Allah semat”. (QS.Al-Mumtahanah:4)
Semoga Allah
memberi taufiq, shalawat dan salam kepada Nabi kami Muhammad, keluarga, dan
para sahabatnya.
Lajnah
Daimah,untuk pembahasan ilmiyah dan fatwa
Pimpinan: Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz, Wakil
ketua: Abdurrazzaq Afifi, Anggota: Abdullah Ghudayyan
Sumber : (Fatawa al-lajnah:3/no: 11168)
Diambil dari
salafybpp. com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan komentar...